kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Megawati bertemu Prabowo, tangis Baiq Nuril pun pecah


Jumat, 26 Juli 2019 / 09:00 WIB
Megawati bertemu Prabowo, tangis Baiq Nuril pun pecah


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto memang menyita perhatian khalayak sejak Rabu (24/7) dan Kamis (25/7). Namun, sebenarnya masih ada Baiq Nuril Maknun yang menanti keadilan yang juga mewarnai media selama dua hari itu. Inilah tiga tokoh yang membuat kita tidak bisa berpaling.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P

Rumah Megawati Soekarnoputri hari Rabu (24/7) terasa berbeda. Hari itu Prabowo akan berkunjung ke rumah di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Karena Prabowo  mendatangi kediaman Megawati pada saat jam makan siang. Tentu saja pertemuan dimulai terlebih dulu di meja makan.

Baca Juga: Puji nasi goreng Megawati, Prabowo: Saya sampai nambah

Seusai pertemuan  Megawati menyatakan bahwa tak ada partai koalisi ataupun oposisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. "Saya tadi bilang tidak ada koalisi, tidak ada oposisi di dalam sistem tata negara kita, tetapi kalau berbeda hanya karena pilihan, nah itu monggo saja, sehingga yang namanya dialog itu sangat diperlukan," kata Megawati.

Perihal perbedaan pendapat, menurut Megawati, itu bisa diselesaikan dengan dialog. "Sebenarnya kan kalau kita berbeda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa, kenapa harus diteruskan? Mari kita rukun kembali, persahabatan kita mendapat ujung, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara, dan kita tentunya harus bisa melakukan dengan diskusi," ujar Mega sebagaimana ditulis Kompas.com.

Baca Juga: Bertemu Megawati, Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra

Terkait pembentukan kabinet, Megawati menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo selaku pemegang hak prerogatif.  Namun, bila ada yang perlu dibicarakan dia bersedia membantu. "Silakan datang ke tempat saya kapan pun, begitu juga kalau Mas Bowo (Prabowo) ingin bertemu dengan presiden kalau memang harus saya diminta untuk bisa menyampaikan, saya sampaikan, tetapi kalau Mas Bowo sebaiknya, menurut saya, pasti ngomong sendiri saja dengan Pak Jokowi, pasti akan diterima beliau dengan baik," lanjut dia.

Megawati pun mengajak Prabowo dan seluruh pendukungnya untuk rukun kembali demi kepentingan bangsa dan negara. Ia menegaskan bahwa tak ada partai koalisi ataupun oposisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Bahkan Megawati mempersilakan Prabowo untuk datang ke kediamannya dan berdialog. "Mari kita rukun kembali, menjadi bersahabat kembali, untuk kepentingan bangsa dan negara dan kita tentunya harus bisa melakukan ini dengan diskusi. Silakan datang ke tempat saya," ujar Megawati.

Prabowo Subianto,  Ketua Umum Partai Gerindra

Bagi Prabowo mengunjungi kediaman Megawati seperti berkunjung ke keluarga sendiri.  Kedatangan saya sebagai suatu sowan kekeluargaan, karena saya merasa dari dulu dekat dengan Ibu Megawati dan keluarga," ujar Prabowo, seusai pertemuan. "Menyambung persahabatan lama, saat ini saya selalu merasa dapat penghormatan dan perlakuan yang baik," lanjut dia.

Prabowo melanjutkan, pertemuan ini pun menyambung tali silaturahim di antara dirinya dan keluarga dari Megawati setelah masing-masing sama-sama disibukkan dengan urusan Pemilu 2019 lalu. "Di ujungnya, kita selalu ingin melanjutkan tali silaturahim kekeluargaan dan hubungan yang rukun, yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah-masalah kebangsaan," ujar Prabowo.

Baca Juga: Simak 6 fakta pertemuan Megawati-Prabowo

Prabowo menuturkan, meski berseberangan dalam politik, namun sebenarnya ia memiliki pandangan yang sama dengan Megawati soal membangun bangsa. Megawati, kata Prabowo, sama-sama berjiwa patriot dan berkomitmen pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Di dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Prabowo dan Megawati santap siang bersama. Menu santap siangnya adalah nasi goreng dengan menu pembuka bakwan jagung yang seluruhnya merupakan resep dari Megawati.

Baiq Nuril Maknun, Korban Pelecehan

Hore, DPR menyetujui pertimbangan pemberian amnesti yang diajukan Baiq. Namun, Baiq justru tidak bisa berkata dan tak kuasa menahan air matanya. Permohonan amnesti yang diajukan mulai mendapat titik terang. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih kepada bapak Presiden, terima kasih kepada anggota DPR, terima kasih kepada Ibu Rieke, terima kasih kepada semua kuasa hukum, terima kasih kepada lembaga yang tidak bisa saya sebut satu per satu," ujar Nuril saat ditemui seusai rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).

Baca Juga: Baiq Nuril berharap, Amien Rais setuju

Dalam rapat paripurna, semua perwakilan fraksi menyetujui pemberian pertimbangan amnesti atas surat yang dikirimkan Presiden Jokowi pada 15 Juli 2019.  Tentu ada alasannya mengapa sampai DPR mengabulkan pertimbangan amnesti.  "Baiq Nuril adalah korban kekersan verbal. Jadi apa yang ia lakukan merupakan upaya melindungi dirinya dari kekerasan psikologi dan seksual. Ini sesuai dengan dalam Pasal 28B ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Suryani Ranik, dalam keterangan tertulisnya.

Itu artinya pemberian amnesti kembali berada di istana. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan amnesti Presiden Joko Widodo untuk terpidana kasus perekaman ilegal Baiq Nuril segera terbit. Sebab, DPR juga sudah merestui pemberian amnesti itu. "Kalau dari DPR sudah diberikan, kami akan mengambil langkah berikutnya bagaimana menerbitkan amnesti," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan seperti ditulis Kompas.com.

Nuril pun berharap kasus yang ia alami tidak terulang dan menimpa perempuan lain. "Jangan sampai, mulai detik ini, jangan sampai ada yang seperti saya. Itu menyakitkan sekali, Jangan sampai ada. Saya berharap jangan sampai ada," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×