kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Megawati berkelakar. Kata Puan: 34 provinsi mendukung ibunya


Jumat, 09 Agustus 2019 / 09:30 WIB
Megawati berkelakar. Kata Puan: 34 provinsi mendukung ibunya


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - NEWSMAKERS. Megawati dan Puan menjadi berita selama Rabu dan Kamis. Tentu saja itu berkait dengan pelaksanaan Kongres PDI-P V. Enzo, si taruna bule keturunan Prancis, diterpa isu sebagai simpatisan HTI. Inilah tiga  tokoh yang membuat kita tidak bisa berpaling.

Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan

Megawati menjadi berita karena dimulainya pembukaan Kongres V PDI-P. Megawati Soekarnoputri melontarkan banyak candaan saat membuka pidato politik dalam Kongres V PDI-P. Salah satunya ketika dia berterima kasih kepada tim kampanye nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN).

Ia mengaku kebingungan mau mengucapkan terima kasih atas kehadiran siapa lagi sebab terlalu banyak yang minta diundang. "Saya kok enggak diundang, saya kok enggak diundang," ucap Megawati.
 
Ia lalu menceritakan percakapannya dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. "Enak lho, To (Hasto) kalau jadi pemenang terus. Semua orang mau merapat. Yang enggak kenal saya saja senyum manis, salaman...," katanya yang disambut tawa para kader dan tamu yang hadir di Hotel Inna Grand Bali Beach.

Pembukaan kongres itu dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dan Ketua Umum Partai Gerindra.  

Megawati memberikan sambutan hangat atas kedatangan Ahok dan Parabowo. Untuk Prabowo, Megawati menyampaikan kelakarnya di tengah sambutan demi menghangatkan suasana.

"Iya lho, kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus. Ya sudahlah nanti tempur lagi di 2024. Siap?" kata Megawati diiringi tawa dan tepuk tangan para tamu undangan. Prabowo juga ikut tertawa dan bertepuk tangan.

Kongres V PDI-P di Bali digelar selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Agustus 2019. Kongres sedianya menjadi sarana untuk menetapkan kepemimpinan PDI-P selama lima tahun mendatang. Diprediksi, Megawati akan terpilih kembali sebagai ketua umum.

Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan
 

Yang juga menjadi berita berkait dengan Kongres PDI-P adalah Puan Maharani. Dalam kongres itu akan membahas arah koalisi. Menurut Puan, arah koalisi yang dibahas tidak hanya koalisi di tingkat pusat tetapi juga di tingkat daerah.

Puan menyebut, ada sebuah komisi dalam kongres yang akan membahas pemenangan pemilu. "Pemenangan pemilu itu kan biasanya terkait dengan pilkada dan menuju 2024 jadi dengan siapa kita akan berkoalisi, dengan siapa kita akan bersama tentu saja itu akan dibahas di dalam komisi itu," kata Puan kepada Kompas.com, Selasa (6/8). Puan pun tidak menutup kemungkinan bila partai-partai yang menantang pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu lalu akan satu barisan dengan PDI-P.

"Ya mungkin saja, politik itu kan dinamis. Jadi bisa saja kita berkoalisi dengan partai yang di luar koalisi pemerintah ini tapi kapan momentumnya atau timing-nya kita lihat lagi," ujar Puan. Puan memahami bila ada partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf lainnya merasa keberatan dengan bergabungnya partai-partai penantang Jokowi-Ma'ruf.

Mengenai siapa yang akan terpilih sebagai ketua, "Kami semua kader partai dari 34 provinsi sudah bersepakat bahwa kami akan menetapkan lagi Bu Megawati sebagai ketua umum periode yang akan datang," ujar Puan di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/8).  Menurut Puan, seluruh kader PDI-P meyakini Megawati masih mampu mengawal seluruh program partai agar bersinergi dengan program Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sedianya, masih menurut Puan,  Kongres V dilaksanakan pada 2020 jika mengacu pada berakhirnya masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P. Percepatan Kongres V bertujuan menyinergikan semua program kepartaian dengan program pemerintah.

Enzo Zenz Allie, Taruna Akademi Militer

Setelah menjadi viral videonya dan dipuji karena keturunan Prancis, pandai mengaji, dan menguasai empat bahasa, sejak Selasa beredar informasi bahwa Enzo terindikasi sebagai simpatisan organisasi terlarang di Indonesia, Hizbut Thahrir Indonesia ( HTI).

"Terima kasih informasinya, kami sedang mendalami," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8).

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta TNI langsung memberhentikan pemuda keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie dari taruna Akademi Militer (Akmil) apabila ia terbukti pendukung organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI).

"Kalau benar (simpatisan HTI), saya suruh berhentiin," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8).

Mantan KSAD itu yakin, TNI tidak akan memberikan toleransi jika Enzo benar-benar terbukti merupakan simpatisan HTI. "Makanya dicek dulu. Kalau dia benar-benar khilafah, ya enggak ada urusan," ujar dia.

Selama Senin dan Selasa Enzo menjadi berita ketika diwawancarai Panglima TNI. Kemudian Enzo menjadi berita kembali karena isu terpapar radikaliman dan simpatisan HTI. ♦

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×