kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi dan Ethes lambaikan tangan, Prabowo asyik berjoget


Senin, 19 Agustus 2019 / 07:38 WIB
Jokowi dan Ethes lambaikan tangan, Prabowo asyik berjoget
ILUSTRASI. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan berfoto dengan Jokowi


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID -  NEWSMAKERS. Sepanjang Sabtu (17/8) dan Minggu (18/8)  media didominasi oleh berita peringatan hari kemerdekaan RI.  Wajar bila Presiden Jokowi yang menjadi berita karena aktivitas pada peringatan tersebut di Istana. Yang juga memikat media adalah aktivitas Prabowo dalam memperingati hari kemerdekaan RI ke 74 tersebut. Inilah dua tokoh yang membuat kita tidak bisa berpaling.

Joko Widodo, Presiden RI

Seperti tahun sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) selalu menyalami tamu undangan sebelum upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI dimulai. 

Yang menarik ketika Jokowi menghampiri kerumunan wartawan di samping gedung Istana Merdeka sembari menggandeng cucunya, Jan Ethes. Dia ditemani putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Jokowi, Ethes, dan Gibran kompak mengenakan pakaian adat Bali. Saat Jokowi melambaikan tangan, Ethes pun ikut melambaikan tangannya. Aksi dan polah tingkah Ethes ini memikat para netizen sehingga menjadi trending topic.

Namun, ada yang tak biasa  dalam upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). Setelah prosesi upacara selesai, Presiden langsung turun dari mimbar kehormatan dan menghampiri komandan upacara yang masih berada di tengah lapangan. 

Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo pun tampak terkejut saat menyadari Presiden Jokowi berjalan ke arahnya. Ia langsung buru-buru memasukkan pedang yang ia pegang ke dalam sarung dan hormat ke Jokowi. Sang presiden lalu menyalami Hariyo dan menepuk lengannya. Aksi Jokowi itu membuat para tamu undangan bertepuk tangan. 

Yang juga menarik perhatian, sebelum dimulai upacara penurunan bendera, Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat yang menyaksikan upacara penurunan bendera.  Ia menyalami beberapa warga yang mendekat. Bahkan, Jokowi juga sempat melayani swafoto dengan mengambil ponsel yang sedari tadi disodorkan oleh salah seorang warga.  

Malam harinya, usai upacara penurunan bendera, Jokowi  bersilaturahim dengan para anggota Paskibraka di Istana Merdeka. Jokowi sempat memberikan sepatunya ke salah satu anggota Paskibraka. "Ini adalah sepatu, sepatu saya. Sudah saya pakai. Ini produksi dalam negeri dari Bandung. Ini yang akan saya berikan pada Abel Jadi sepatunya itu agak kotor dikit karena pernah dipakai," kata Jokowi sebagaimana ditulis Kompas.com. Abel, anggota Paskibraka yang menerima hadiah itu karena kebetulan memakai sepatu nomor 43 seperti Jokowi,  pun tampak girang.

Ada lagi anggota Paskibraka, Rangga, yang mendapat hadiah sepeda dari Jokowi. Itu terjadi setelah Jokowi tanya jawab  kenapa Rangga gugup ketika bertugas 
mengerek bendera.

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra

Parabowo Subianto menjadi inspektur upacara Peringatan ke-74 kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8), di halaman Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan. 

Yang menarik, begitu upacara dinyatakan selesai, Prabowo menyalami satu per satu pengurus partainya di atas panggung. Halaman yang tadinya digunakan sebagai tempat upacara bendera langsung disulap menjadi gelanggang joget para kader. Lagu yang terdengar pada pengeras suara, yakni Poco-Poco. Rupanya, Prabowo yang masih menyalami anak buahnya tertarik juga dengan lagu tersebut. 

Seraya menoleh ke para kadernya di bawah panggung, Prabowo menghentikan salam-salamannya. Ia pun spontan ikut berjoget bersama sekitar 200 kadernya. Badannya digerakkan ke kiri dan ke kanan. Kakinya juga dihentak-hentakkan pelan sesuai dengan irama lagu. Momen itu membuat para kader semakin antusias. 

Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya pada upacara itu  menegaskan, Gerindra masih harus menapaki perjalanan panjang dengan penuh keberanian. "Cobaan yang membutuhkan keberanian, yang membutuhkan kesetiaan, yang membutuhkan ketegaran jiwa, yang membutuhkan semangat dan kegembiraan," kata Prabowo. Selain itu,  Prabowo juga meminta, apa pun cobaan yang dialami partainya, kader jangan sampai berkecil hati. "Jangan ada anggota Gerindra yang sedih atau berkecil hati. Kita ini berada di jalan yang benar. Kita berada di jalan yang mulia," lanjut dia. 

Dalam kesempatan yang terpisah, masih di Kantor DPP Gerindra, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8) pagi, Prabowo berkomentar perihal pemindahan ibu kota. "Pemindahan ibu kota ini sudah perjuangan Gerindra (sejak) lama. Dari 2014 sudah berjuang (untuk) pemindahan ibu kota," ujar Prabowo kepada Kompas.com.  

Meski demikian bukan berarti partainya akan mulus-mulus saja terhadap rencana pemerintah itu. Sebab, pemindahan ibu kota itu bukanlah perkara gampang. Menurut Prabowo, perlu pengkajian yang matang serta biaya besar untuk mempersiapkan sebuah daerah menjadi ibu kota negara. 

"Tentu pindah ibu kota perlu penelitian yang baik, tempat di mana, bisa diterima semua pihak dan biaya juga tidak ringan. Cari yang terbaiklah, harus dicari," ujar Prabowo.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×