kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

6 Pasar Tradisional Tertua di Indonesia


Sabtu, 10 Oktober 2015 / 12:00 WIB
6 Pasar Tradisional Tertua di Indonesia


Reporter: Deni Riaddy | Editor: Deni RIaddy

Pasar tradisional tidak hanya bermakna sebagai tempat jual beli, tapi juga mengabadikan jejak sejarah perkembangan suatu daerah. Beberapa pasar tradisional juga menggambarkan keagungan berfikir manusia tempo dulu yang diwujudkan melalui arsitekturnya yang khas. Berdasar penelusuran KONTAN, berikut 6 pasar tradisional tertua  di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang.

Nama Pasar : Pasar Baru Bandung
Dibangun : Tahun 1884
Lokasi : Jalan Otto Iskandar Dinata, Bandung
Sejarah : - Pasar Baru Bandung terletak di Jalan Oto Iskandar Dinata. Pada jaman Belanda pasar baru disebut dengan nama Pasar Baroeweg. Dikenal sebagai pusat perbelanjaan dengan konsep pasar tradisional. 
    - Pasar Baru merupakan pasar tertua di Kota Bandung yang masih berdiri. Sebelumnya, pasar ini sebetulnya merupakan lokasi pengganti pasar lama di daerah Ciguriang (sekitar pertokoan Kings, Jalan Kepatihan sekarang) yang terbakar akibat kerusuhan Munada pada tahun 1842. Di sekitar kawasan Kepatihan memang masih dapat ditemukan ruas jalan kecil bernama Ciguriang.
    - Untuk menampung para pedagang yang tercerai-berai serta aktivitas pasar yang tidak teratur, maka pada tahun 1884 lokasi penampungan baru mulai dibuka di sisi barat kawasan Pecinan. Kawasan inilah yang kemudian hari dikenal sebagai kawasan Pasar Baru.
Sumber Foto : merdeka.com

Pasar Baru - Bandung, lama

Pasar Baru - Bandung, baru

Nama Pasar : Pasar Baru Jakarta
Dibangun : Tahun 1820
Lokasi : Jalan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat
Sejarah : - Nama Pasar Baru, dulunya Passer Baroe, tidak bisa dipisahkan dari sejarah Jakarta. Pasar ini mulai ada sejak 1820, menjadikannya salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta.
Dinamakan Pasar Baru memang karena pasar ini relatif baru. Pasar Baru dibangun untuk melengkapi dua pasar besar yang sebelumnya ada, yakni Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang. Keduanya dibangun pada 1730-an.
    - Karena perkembangan masyarakat, Pasar Baru dijadikan daerah pertokoan. Masyarakat Tionghoa mulai mendirikan toko pada 1877. Lama-kelamaan keberadaan toko semakin menjamur. Sisi kanan dan kiri Pasar Baru mulai dipenuhi para pedagang, apalagi setelah pemerintah Hindia Belanda mengucurkan dana pembangunan yang cukup besar.
    - Dulu, Pasar Baru dikenal sebagai daerah pertokoan elit karena lokasinya yang berdekatan dengan kawasan Rijswijk (sekarang Jalan Veteran, Jakarta Pusat), sebuah kawasan orang-orang kaya di Batavia. Jika dibandingkan, kawasan ini pada zaman dahulu layaknya daerah Menteng atau Pondok Indah sekarang ini.
Sumber Foto : kiaqoos.com

Pasar Baru - Jakarta, lama

Pasar Baru - Jakarta, baru

Nama Pasar : Pasar Beringharjo
Dibangun : Tahun 1758
Lokasi : Jalan Pabringan no. 1, Selatan Malioboro Yogyakarta.
Sejarah : - Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional yang terletak di Jl. Jend A. Yani Kawasan Malioboro, Yogyakarta berdekatan dengan Malioboro dan Benteng Vredeburg. Terkenal dengan harga barang-barang yang murah. Pasar Beringharjo telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758. 
    - Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama 'Beringharjo' yang diberikan oleh Hamengku Buwono IX artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo).
    - Pasar Beringharjo mempunyai bangunan terpisah, bangunan barat dan timur. Bangunan timur terdiri dari dua lantai sedangkan bagian barat tiga lantai. Pintu masuk pasar Beringharjo menghadap ke barat, mengahadap ke jalan Malioboro yang pintu masuknya bertuliskan Pasar Beringharjo dengan tulisan aksara jawa dan aksara latin. 
Sumber Foto : jogjakarta.go.id

Pasar Beringharjo, lama

Pasar Beringharjo, baru

Nama Pasar : Pasar Tanah Abang Jakarta
Dibangun : Tahun 1735
Lokasi : Jl. KH. Mas Mansyur, Jakarta Pusat
Sejarah : - Nama Tanah Abang lahir dari cerita pengepungan tentara Kerajaan Mataram pada tahun 1628 ke Kota Batavia. Ketika itu, tentara Mataram menyerbu Kota Batavia dari segala penjuru dan menggunakan Tanah Abang sebagai pangkalan, karena pada waktu itu Tanah Abang merupakan tanah berbukit dan di sekitarnya banyak di genangan rawa. Karena tanahnya yang merah atau “Abang” dalam bahasa Jawa, maka lahirlah nama Tanah Abang yang berarti Tanah Merah.
    - Pada tanggal 30 Agustus 1735, seorang Belanda yang sangat kaya, yang bernama Justinus Vinck, mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patram untuk membangun dua buah Pasar: Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Dulunya Pasar Tanah Abang bernama Pasar Weltervreden dengan hari pasaran adalah Hari Sabtu. Saat itu, Pasar Tanah Abang dikhususkan untuk menjual tekstil dan kelontong, sedangkan Pasar Senen menjual sayuran.
    - Beberapa tahun terakhir ini  Pemerintah Ibu Kota Jakarta membangun   Pasar Tanah Abang menjadi gedung perbelanjaan bertingkat 10 yang mewah dan modern,  nyaman dan ber-AC untuk meningkatkan kenyamanan pembeli sehingga betah berlama-lama belanja di Tanah Abang. Dengan jumlah kios yang lebih dari 10.000 dan suasana gedung Pasar Tanah Abang kini sudah jauh lebih modern dan nyaman.
Sumber Foto : jakarta.go.id

Pasar Tanah Abang, lama

Pasar Tanah Abang, baru

Nama Pasar : Pasar Senen
Dibangun : Tahun 1733
Lokasi : Jl. Let. Jen. Suprapto-Kramat Bunder, Senen, Jakarta Pusat
Sejarah : - Justinus Vinck, orang Belanda yang jago bisnis itu membeli tanah dari Mr Johan Francois de Witte van Schoeten pada tahu 1973. Setelah mendapatkan ijin, di bagian timur Weltevreden, dekat Croten Zuidenberg ini dibangunlah Pasar Senen.
    - Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta. Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada pemilik saekaligus arsiteknya  Yustinus Vinck)
    - Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan terjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.
Sumber Foto : jakarta.go.id

Pasar Senen, lama

Pasar Senen, baru

Nama Pasar : Pasar Jukung atau Pasar Terapung
Dibangun : Tahun 1526
Lokasi : Aliran Sungai Barito, Banjarmasin. Kalimantan Selatan
Sejarah : - Keberadaan Pasar Terapung  tak lepas dari berdirinya Kerajaan Banjar sekitar pertengahan abad 16. Saat itu, pengelolaan pelabuhan sungai ini diserahkan kepada Patih Masih dan Patih Kuin. Dua 'penguasa' bersaudara yang dipercaya Syarif dan sebagian masyarakat Kuin merupakan keturunan dari hasil perkawinan antara suku Melayu yang berdiam di tepi sungai dengan suku Dayak terutama dari sub-etnis Ngaju. Selanjutnya, pelabuhan Kuin ini diberi nama Bandarmasih atau kotanya orang Melayu.
    - Keberadaan pasar terapung sangat dipengaruhi oleh budaya orang Banjar yang suka berdagang.  Karena jaman dahulu belum tersedia akses jalan raya, maka jalur sungai dijadikan sarana perhubungan antar lokasi yang menjadi "komunitas" mereka. Faktor lain yang mendukung adanya pasar terapung pada masa itu adalah tersedianya  kayu-kayu log [gelondongan] sebagai bahan baku pembuatan "jukung" atau perahu tanpa mesin.  Jenis-jenis kayu yang sering dijadikan bahan "jukung" adalah kayu ulin dan jenis kayu meranti.
    - Dalam perkembangannya, pasar terapung telah dijadikan  sebagai tujuan wisata oleh Pemprov Kalimantan Selatan.  Sekarang di Banjarmasin terdapat 2 lokasi pasar terapung, yaitu di Muara Kuin dan di muka Masjid Raya atau "Siring" Tendean.  Sedangkan satunya adalah di Lokbaintan yang termasuk dalam kabupaten Banjar - Martapura.  
Sumber Foto : getborneo.com

Pasar Jukung - Banjarmasin, lama

Pasar Jukung - Banjarmasin, baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×