Reporter: Deni Riaddy | Editor: Deni RIaddy
Kecap-kecap tradisional punya penggemar yang fanatik. Namun, perjuangan mereka untuk bisa bertahan juga tidak mudah. Mereka harus mampu bersaing dengan industri-industri besar di tengah himpitan harga bahan baku yang tidak murah seperti kedelai dan gula aren yang naik drastis. Ada berbagai alasan kenapa perusahaan kecap skala kecil dan menengah ini susah berkembang. Salah satunya kendala promosi. Bagaimana pun sebuah prestasi besar, ketika perusahaan mencapai usia ratusan tahun dan masih eksis hingga sekarang. Berikut 5 perusahaan kecap tertua di Indonesia versi Kontan.
Nama/Merek | : | Kecap cap Maja Menjangan |
Produsen | : | Maja Menjangan (MM) |
Alamat | : | Jl. Suha No.209 dan 204 Majalengka. |
Pemilik | : | H Saad Wangsadidjaja |
Berdiri sejak | : | Tahun 1940 |
Keterangan | : | - H. Saad Wangsadidjaja adalah perintis sekaligus pendiri perusahaan kecap Cap Maja Menjangan pada tahun 1940. Muncul dengan peralatan yang masih sederhana dan dengan modal yang terbatas dengan jumlah produksi yang masih sedikit tanpa mengurangi citarasa kualitas kecap itu sendiri. Tampil dengan rasa kecap yang berbeda dari sebelumnya dengan menambah rasa gula aren yang khas dan menjadi pilihan pencinta kecap asli Majalengka. |
- Selain rasa kedelai yang kental, kecap asli Majalengka ini juga tahan lama. Bahkan bisa bertahan sampai dua tahun. Padahal, kecap cap Maja Menjangan ini dibuat tanpa bahan pengawet. Kecap Maja Menjangan yang dikemas dalam botol bir dengan berbagai ukuran. Isi 140 mililiter (ml), 250 ml, 300 ml, 500 ml, dan 600 ml yang bisa ditemui juga di Cirebon, Karawang, dan Kuningan. | ||
Sumber foto | : | majamenjangan.blogspot.co.id |
Nama/Merek | : | Kecap Bango |
Produsen | : | PT. Anugrah Setia Lestari |
Alamat | : | Grha Unilever - Jl. BSD Boulevard Barat Green Office Park Kavling 3, BSD City, Tangerang – 15345 |
Pemilik | : | PT Unilever Indonesia |
Berdiri sejak | : | Tahun 1928 |
Keterangan | : | - Kecap Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada tahun 1928 di daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Perjalanan Bango dimulai oleh Tjoa Pit Boen yang pertama kali dijajakan di toko kecil di garasi rumahnya. Nama Bango dipilih pendirinya dengan satu visi, yaitu agar produknya dapat terbang tinggi hingga ke manca negara. Status perusahaan pun berubah menjadi PT Anugrah Indah Pelangi dan PT Anugrah Damai Pratama. |
- Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi merek dan usaha Kecap Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya Kecap Bango resmi menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001. Lalu, Unilever mengubah tampilan merek, logo, dan kemasan Bango. Dulu mereknya ”Kecap Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi menjadi ”Bango”. | ||
Sumber foto | : | bango.co.id |
Nama/Merek | : | Kecap cap SH |
Produsen | : | Siong Hin |
Alamat | : | Jalan Saham RT 05/06 Kelurahan Sukasari, Kecamatan Kota Tangerang |
Pendiri | : | Lo Tjit Siong |
Berdiri sejak | : | Tahun 1920 |
Keterangan | : | - Di kawasan Pasar Lama, tepatnya di Jalan Saham, ada sebuah pabrik kecap yang sangat terkenal, yakni Kecap SH. Itu singkatan dari Siong Hin, orang yang merintis usaha kecap manis ini pada 1920. Merek ini masih ada hingga sekarang dan sangat terkenal di antara warga Tangerang. Soal harga, Kecep benteng mampu bersaing dipasaran. Labelnya berwarna oranye terang dengan huruf SH menjadi ciri khasnya. Kecap ini populer dengan sebutan Kecap Benteng dari pada kecap SH. |
- Populernya Kecap Benteng tidak hanya di warung kaki lima saja tetapi juga resto besar yang ada di daerah Tangerang hingga Banten. Tak herankalau di setiap toko dan warung makan, akan terlihat deretan kecap Benteng dengan label SH berwarna merah oranye ini. | ||
Sumber foto | : | merahputih.com |
Nama/Merek | : | Kecap Cap Orang Jual Sate |
Produsen | : | PT Aneka Food Tatarasa Industri |
Alamat | : | Jl. Soekarno Hatta No. 38 (KM-3), Probolinggo, Jawa Timur |
Pemilik | : | PT Aneka Food Tatarasa Industri |
Berdiri sejak | : | Tahun 1889 |
Keterangan | : | - Kecap Cap Orang Jual Sate didirikan oleh Ong Tjien Boen 128 tahun lalu di Probolinggo, Jawa Timur. Saat itu masih memakai nama Bintang Bidadari. Namun pada 1920, pabrik kecap rumahan ini dipindahkan ke Jalan Siaman. Lima tahun berselang, usaha kecap ini dilanjutkan oleh anak-anak Ong Tjien Boen dengan dua merek, Bintan Bidadari dan cap Macan. Merek Kecap Cap Orang Jual Sate, mulai diperkenalkan ketika perusahaan dikendalikan oleh Nyoo Tjing Hien. Saat dimana status perusahaan berubah menjadi sebuah Perseroan Terbatas atau PT Pusaka Sumber Jaya. Tahun 1991, PT Aneka Food mengambil alih saham perusahaan PT Pusaka ini hingga sekarang. |
- Bagi orang Probolinggo, kecap ini merupakan salah satu bumbu wajib dalam masakan,, tekstur kecapnya yang tidak sekental kecap-kecap pada umumnya, dan cenderung encer merupakan salah satu rahasia rasa manis yang unik dari kecap sate yang membedakan dari kecap-kecap yang banyak beredar di pasaran. Paling enak kecap sate sebagai bumbu untuk sate, dengan diberi potongan-potongan bawang merah dan sedikit bumbu rahasia menjadikan sate di Probolinggo mempunyai rasa yang unik dan khas dibanding sate dari daerah lain. | ||
Sumber foto | : | aneka-food.com |
Nama/Merek | : | Kecap Benteng |
Produsen | : | Teng Giok Seng |
Alamat | : | Pasar Lama, Kota Tangerang |
Pemilik | : | fabriek Teng Giok Seng |
Berdiri sejak | : | Tahun 1882 |
Keterangan | : | - Kecap Benteng didirikan oleh Teng Hay Soey pada tahun 1882, dan diteruskan oleh Teng Giok Seng. Saat ini, menggunakan merk Cap Istana, Kecap Benteng dan merupakan kecap tertua yang masih beroperasi. Sekarang pabrik ini dijalankan oleh anak cucunya. Kecap Cap Istana adalah merek kecap tertua di Indonesia. |
- Kecap Benteng sudah menjadi primadona bagi koki restoran karena lebih legit dan terasa lebih kental. Kecap tersebut diproduksi di Tangerang dan hanya didistribusikan di Tangerang dan Jakarta. Wow, keren kan produk dalam negeri khususnya Tangerang bisa menghasilkan produk yang berkualitas juga. | ||
Sumber foto | : | m.kompasiana.com |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News