kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Newsmakers: Raja Salman hingga Setya Novanto


Sabtu, 04 Maret 2017 / 05:00 WIB
5 Newsmakers: Raja Salman hingga Setya Novanto


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (27 Februari—3 Maret 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan.

Titiek Soeharto, Politisi Partai Golkar

Awal pekan ini kita diramaikan dengan dukungan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.  Perihal ini, Setya Novanto, Ketua Umum Golkar, mengatakan, “Itu sudah saya serahkan pada pihak kepartaian dan juga kabid organisasi untuk menindaklanjuti," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/2). Mengenai sikapnya ini,  "Saya rasa tidak ada yang salah apalagi melanggar," ujar Titiek usai menghadiri acara penyambutan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis Al Saud, di DPR, Kamis (2/3/).  Titiek menilai pasangan Anies-Sandiaga merupakan sosok yang lebih pantas memimpin Jakarta.  "Saya pribadi mendukung pasangan yang menurut agama saya baik. Lagi pula saya enggak ngajak kader lain dan saya enggak pakai atribut partai," kata dia. Titiek mengatakan setiap kader bebas menentukan calon pemimpin.

Salman, Raja Arab Saudi

Yang benar-benar membetot perhatian khalayak pada pekan ini adalah kunjungan Raja Salman ke Indonesia akan berlangsung pada 1—9 Maret 2017.  Jadal acara Raja Salman, tanggal 1—3 Maret, melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Setelahnya, barulah Raja Salman dan rombongan bertolak ke Bali. Dalam kunjungannya Raja Salman amat terkesan dengan sambutan rakyat Indonesia. Agenda Raja Salman di Indonesia di antaranya bertemu dengan ulama, tokoh lintas agama, dan berpidato di DPR. Raja Salman mengapresiasi keberagaman di Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat bertemu tokoh lintas agama di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3), pukul 14.00 WIB. "Tadi Raja Salman sempat mengapresiasi keberagaman dan persatuan antara kelompok agama di Indonesia," ujar Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, saat ditemui wartawan, seusai pertemuan. Namun, Direktur Wahid Institute Zannuba Arriffah C. Rahman atau Yenny Wahid yang ikut dalam pertemuan itu, mengungkapkan, Raja Salman memiliki komitmen untuk mengukuhkan hubungan antar-agama. "Raja Salman mengungkapan Saudi Arabia juga punya komitmen untuk mengukuhkan hubungan antar agama. Raja mengapresiasi bahkan menekankan pentingnya dialog antar-umat beragama," ujar Yenny, saat ditemui wartawan seusai pertemuan.

Setya Novanto, Ketua DPR

Yang juga menjadi pembicaraan adalah perihal groginya Setya Novanto ketika duduk berdampingan dengan Raja Salman. Beberapa kali Novanto salah ucap dalam pidatonya yang berlangsung sekitar 12 menit. Misalnya, saat menyebut nama mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Novanto sempat menyapanya sebagai "wakil DPR". "Tak lupa di sini juga hadir Bapak Try Sutrisno, wakil DPR Republik Indonesia," kata Novanto, yang sempat membuat hadirin terheran. Namun, Novanto cepat meralat sambil tersenyum, "Wakil Presiden Republik Indonesia."  Novanto juga salah dalam menyebut nama Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Nama belakang sang mantan presiden itu hana disebut  "Yudhono". Sudah begitu terlihat begitu susah payahnya Novanto melafalkan bahasa Arab. "Sri Baginda penjaga dua kota suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Khadim al-Haramain Assyarifain. Al-Malik Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Hafidzokum Allah Fi Hifzihi Ashhaba Fadilati wal Maarif," tuturnya. Setelah berupaya keras mengucapkan kalimat berbahasa Arab yang cukup panjang tersebut, Senyum Novanto terkembang, yang kemudian disusul dengan tawa hadirin.

Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam

Ternyata pemimpin FPI yang beken disebut Habib Rizieq tak masuk daftar undangan ulama yang  bertemu Raja Salman di Istana Kepresidenan. Ia hanya diundang untuk menyaksikan Raja Salman berpidato di gedung DPR, Kamis (2/2). Tapi, pada kesempatan itu, Rizieq juga tak terlihat. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir mengungkapkan, Habib Rizieq tak datang ke DPR lantaran sakit. Hal itu sontak menuai berbagai komentar dari netizen. Namun ada pernyataan tertulis Rizieq yang menyatakan bahwa dirinya senang karena  kedatangan Raja Salman disambut dengan sangat baik  melebihi sambutan kedatangan kepala negara lain. Selain itu, “Kebahagiaan saya lebih lagi bertambah karena sambutan dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap kedatangan sang raja Arab.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×