kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

5 Newsmakers pekan ini: Udar hingga Hadi Poernomo


Sabtu, 21 Maret 2015 / 10:20 WIB
5 Newsmakers pekan ini: Udar hingga Hadi Poernomo
ILUSTRASI. Asing Net Sell Saat IHSG Menguat, Cek Saham yang Banyak Dilepas pada Jumat (6/10)


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (16—20 Maret 2015) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers  yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan

Romahurmuziy, Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya

Permintaan PPP kubu Jan Faridz agar Menkumham mengesahkan kepengurusannya membuat Ketua DPP PPP versi Muktamar Surabaya M Romahurmuzi angkat bicara. Dia bilang, pemerintah sama sekali tidak memberikan intervensi di dalam sengketa internal PPP. Selain itu, dia juga meminta DPR tidak ikut campur masalah internal partai lain. Pimpinan DPR tidak boleh mendukung salah satu pihak ketika terjadi konflik di dalam fraksi partai di DPR. Dia juga menolak hak angket yang ditujukan kepada Menkumham Yasonna Laoly. Romy mengancam akan memberikan saksi kepada kadernya yang tetap mendukung hak angket itu.

Nazaruddin, mantan Bendahara Paratai Demokrat

Pekan ini berita bahwa Nazaruddin menjadi saksi kasus pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus pendidikan penyakit infeksi dan pariwisata Universitas Udayana tahun anggaran 2009. KPK pun saat itu juga memeriksa delapan saksi atas tersangka Nazaruddin. Dalam kesempatan itu, Nazaruddin kembali   menuding Ibas menerima uang sebanyak US$ 200.000 , setara sekitar Rp 2,3 miliar, terkait proyek Hambalang. Juga disebutkan bahwa Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar terima fee.

Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta

Menjadi berita karena menuntut tiga Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Ia tak terima dituduh melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Bukan hanya itu, Udar juga mengajukan praperadialn. Gugatan itu terkait penyitaan asset Udar. Bukan hanya itu, Udar juga mengajukan praperadilan dan menuntut ganti rugi Rp 1 triliun.

Razman Arif Nasution, Pengacara Budi Gunawan dan DPRD DKI

Berita yang membuat Razman tampil pekan ini adalah penangkapannya oleh  tim jaksa dari Kejaksaan Negeri Penyabungan dan tim intel Kejaksaan Agung pada Rabu (18/3). Penangkapannya terkait kasus penganiayaan yang dilakukan terhadap keponakannya sendiri.  Razman sejatinya sering tampil di media sejak menjadi pengacara Budi Gunawan yang memenangi praperadilan di Pengedilan Negeri Jakarta Selatan.  Kemudian dia juga menjadi pengacara Sutan Bathoegana dalam praperadilan di pengadilan negeri yang sama.  Juga yang terakhir menjadi pengacara Abraham Lunggana alias Haji Lulung dkk di DPRD DKI.

Hadi Poernomo, Mantan Direktur Jenderal Pajak

Nama Hadi Poernomo bertengger di media terkait beraita bahwa dirinya akan melakukan praperadilan. Pengajuan praperadilan ini, dilakukan karena KPK dianggap tidak berwenang menyidik kewenangan Hadi Poernomo selaku Direktur Jenderal Pajak. Seperti diketahui, Hadi selaku Dirjen Pajak 2002-2004 diduga menyalahi prosedur dengan menerima surat permohononan keberatan pajak BCA tahun 1999. Ketika itu BCA mengajukan surat keberatan pajak atas transaksi rasio kredit bermasalah senilai Rp 5,7 triliun kepada Direktur Pajak Penghasilan (PPh).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×