Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (25—29 Juli 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan
Wiranto, Menko Polhukam
Wiranto turun gunung, itu yang terlintas dalam benak banyak orang ketika Ketua Umum Partai Hanura itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. Namun, "Istilah 'turun gunung' itu terlalu naif-lah. Tatkala kita dibutuhkan untuk pengabdian yang total, di mana pun, kita laksanakan dengan baik dan ikhlas," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/7). Ia membantah bahwa penunjukannya sebagai Menko Polhukam ini sebagai barter karena dua menteri asal Partai Hanura yang dipimpinnya, Yuddy Chrisnandi dan Saleh Husin, dicopot oleh Jokowi. Tapi, Wiranto memang mempunyai daftar pengalaman panjang. Mulai dari karir di dunia militer hingga politik, Wiranto sudah pernah mengalaminya.
Freddy Budiman, Terpidana Mati Narkoba
Riwayat Freddy Budiman berakhir di depan regu tembak dalam pelaksanaan eksekusi mati jilid III di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7) dini hari. Sosok Freddy Budiman sempat membetot perhatian karena tingkah polahnya. Dia begitu santai, bahkan cengengesan, ketika hadir di rilis pengungkapan kasus narkoba oleh Badan Reserse Kriminal Polri di Mutiara Taman Palem, Jakarta Barat, April tahun lalu. Namun, sebelum menghadapi regu tembak, Freddy menyampaikan ke Haris Azhar, yang juga Koordinator Kontras, bahwa selama berkecimpung dalam pernakobaan, dia bekerja sama bahkan menyetor ke penegak hukum. "Freddy Budiman sengaja ingin bertemu saya dan menceritakan ini ke publik," tutur Haris.
Anies Baswedan, Mantan Mendikbud
Banyak yang menyesalkan mengapa Anies Baswedan termasuk yang di-reshuffle. Namun, bagi Anies sendiri, itu bukan persoalan. Menurut Anies, jabatan adalah sebuah kehormatan sekaligus penugasan yang disadarinya sewaktu-waktu bisa lepas dari pundaknya. "Saya juga sampaikan apa yang jadi penugasan saya, saya tuntaskan. Kebetulan saya bawa report tahunan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)," ujar Anies. Yang pasti, Anies meminta, "Saya juga bilang bahwa siapapun yang ditugaskan untuk mengganti saya, akan saya 'briefing' agar program yang ditugaskan ada kelanjutannya," lanjut dia.
Agus Rahardjo, Ketua KPK
Koruptor tidak dipenjarakan, tentu saja ini akan mengusik rasa keadilan. Karena itu, Agus Rahardjo mengkritik langkah pemerintah yang saat ini tengah mengkaji aturan untuk tidak memenjarakan koruptor. Ia menilai, jika diterapkan, maka aturan itu merupakan kemunduran bagi pemberantasan korupsi di Indonesia. "Oh jangan dong, itu KPK enggak setuju. Bahkan efek jeranya kan belum cukup keras ya," kata Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7). Agus mengatakan, KPK justru ingin agar standar hukuman bagi pelaku korupsi yang ada sekarang ini diperberat. Bahkan KPK ingin ada aturan yang memungkinkan pelaku korupsi dihukum mati apabila melakukan perbuatannya secara berulang. Hukuman mati juga, lanjut Agus, bisa diterapkan apabila melakukan korupsi uang untuk bencana alam.
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
Sri Mulyani diminta kembali ke Indonesia untuk menjadi Menteri Keuangan. Menurut Sri Mulyani, itu merupakan urusan dua presiden. Presiden Jokowi dan Presiden Bank Dunia Yong Kim. Sri mengatakan, Presiden Kim juga dihubungi Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi menjelaskan kepada Presiden Kim mengenai alasan Pemerintah Indonesia membutuhkan Sri untuk menjadi Menteri Keuangan. Sri yakin Bank Dunia memahami keputusannya untuk memilih jabatan Menteri Keuangan di Indonesia. "Mereka memahami pentingnya memperkuat ekonomi Indonesia karena Bank Dunia melihat Indonesia adalah salah satu negara yang tujuannya sama dengan Bank Dunia, yakni mengentaskan kemiskinan dan mengakselerasi percepatan pemerataan kesejahteraan," ujar Sri di Istana Negara, Rabu (27/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News