kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -21,00   -0,13%
  • IDX 6.863   -6,23   -0,09%
  • KOMPAS100 995   -0,66   -0,07%
  • LQ45 763   -1,15   -0,15%
  • ISSI 223   0,50   0,23%
  • IDX30 393   -2,34   -0,59%
  • IDXHIDIV20 457   -4,35   -0,94%
  • IDX80 112   -0,07   -0,07%
  • IDXV30 114   -0,26   -0,23%
  • IDXQ30 127   -0,80   -0,63%

5 Newsmakers: Dari Jokowi hingga Fadli Zon


Sabtu, 05 November 2016 / 05:05 WIB
5 Newsmakers: Dari Jokowi hingga Fadli Zon


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (31 Oktober—4 November 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers  yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan

Joko Widodo, Presiden RI

Berkembangnya situasi yang semakin memanas, Presiden Joko Widodo mengajak semua ulama dan tokoh agama untuk bersama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  "Kami berharap bahwa ulama juga berani mengambil sikap tegas bahwa antara Islam dan keindonesiaan tidak harus dipertentangkan, tetapi marilah bersama-sama kita jaga, kita pelihara, kita perjuangkan keindonesiaan kita," kata Jokowi saat mengundang tiga organisasi Islam, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11). Jokowi meminta para ulama dan tokoh Islam memberikan pesan yang sejuk sehingga kerukunan yang selama ini terjalin bisa tetap terjaga. "Kita percaya para ulama merupakan penerus nabi dan tugasnya membawa kabar yang baik, menjaga umat, memberikan peringatan, memberikan tuntunan kepada umat dan kita semuanya," kata Jokowi.

Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI

Unjuk rasa  4 November akhirnya digelar dengan jumlah pengunjuk rasa yang lebih besar dibandingkan dengan unjuk rasa sebelumnya.  Pengunjuk rasa sejatinya ingin bertemu  Presiden Jokowi, namun sang presiden sedang blusukan  ke Bandara Soekarno-Hatta meninjau proyek kereta cepat. Akhirnya Jusuf Kalla alias JK yang menerima tiga orang perwakilan pengunjuk rasa, yakni Ustaz Bachtiar Nashir, Ustaz Zaitun, dan Ustaz Misbah. JK mengatakan bahwa Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji akan cepat menyelesaikan penanganan kasus yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kesimpulannya ialah dalam hal (kasus) Saudara Ahok, kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri dijanjikan selesai dalam dua minggu pelaksanaan yang cepat itu," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (4/11) petang. "Sehingga semua berjalan sesuai aturan, tapi dengan tegas. Itu saja," tambah JK.

Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat

Pekan ini ucapan SBY alias Susilo Bambang Yudhoyono, “lebaran kuda”,  menjadi perbincangan hangat. Padahal, ini hanyalah istilah SBY agar pemerintah memperhatikan suara pendemo.  Menurut SBY,  aksi unjuk rasa di banyak daerah itu terjadi karena protes mereka tidak didengar soal kasus Ahok.  "Kalau (pendemo) sama sekali tidak didengar, diabaikan, sampai Lebaran kuda masih ada unjuk rasa itu," ucap SBY.  Hal itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11), bersama para elite Demokrat.  "Kalau ingin negara ini tidak terbakar oleh amarah para penuntut keadilan, Pak Ahok mesti diproses secara hukum. Jangan sampai beliau dianggap kebal hukum," tambah SBY.  "Setelah Pak Ahok diproses secara hukum, semua pihak menghormati, ibaratnya jangan gaduh," kata dia.

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra

Terkait rencana aksi demonstrasi di depan istana pada 4 November, Prabowo Subianto mempertanyakan pihak yang mempermasalahkan rencana demonstrasi itu.  Menurut Prabowo, aksi demonstrasi ini wajar karena Polri dinilainya tak mendengar aspirasi rakyat. "Jadi, kenapa yang dipermasalahkan demonstran? Ya kalau lembaga politik pemerintahan dirasakan oleh rakyat tidak bisa mendengar aspirasi rakyat, ya rakyat akan turun ke jalan," kata Prabowo di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (1/11). Prabowo menilai, dalam menyikapi polemik pernyataan Ahok, pemerintah belum sepenuhnya mendengar aspirasi rakyat yang merasa terusik.

Fadli Zon, Wakil Ketua DPR

Dalam unjuk rasa Jumat (4/11) Fadli Zon menyampaikan orasinya. Ia mempertanyakan sikap Presiden Jokowi dalam menyikapi kasus Ahok. "Apakah Presiden belum melihat dan mendengar keinginan sebagian rakyat, apakah Presiden masih mau menutup mata dalam aksi terbesar dalam sejarah kita?" kata Fadli saat berorasi dari atas mobil bak terbuka di depan Istana Negara, Jumat. Ia menyatakan, tuntutan massa yang hadir sangat sederhana, yakni tegakkan hukum seadilnya terhadap Ahok yang kini telah dilaporkan oleh masyarakat. "Ahok bersalah dan melakukan penistaan terhadap agama, tegakkanlah hukum walau langit runtuh," tutur Fadli yang langsung disambut tepuk tangan massa yang memenuhi jalanan di depan Istana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×