kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

5 Newsmakers: Dari Budi Waseso hingga Betti


Sabtu, 29 Agustus 2015 / 09:00 WIB
5 Newsmakers: Dari Budi Waseso hingga Betti


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (24—28 Agustus 2015) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers  yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan.

Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Bareskrim Polri
Nama Komjen Budi Waseso mencuat ke media terkait dengan seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buwas mengatakan, pimpinan KPK yang lolos haruslah bukan calon yang  di-“stabilo merah”.  Kalau ternyata ada yang lolos,  Polri akan melakukan penegakan hukum. Budi Waseso mewanti-wanti,  “Saya sudah bilang dari awal, jika nanti kami menegakkan hukum terhadap mereka (capim KPK yang dapat catatan merah dari Polri) ya jangan dianggap kriminalisasi, rekayasa, catat itu.”  Pasalnya, menurut Budi, Polri melakukan penelusuran rekam jejak atas permintaan pansel. Sudah begitu kerja Bareskrim adalah resmi, tidak main-main, datanya otentik. Budi tidak mau kerjanya hanya dianggap sekadar formalitas. “Jadi, jika nanti kami menegakkan hukum terhadap mereka (capim KPK yang dapat catatan merah dari Polri) ya jangan dianggap kriminalisasi, rekayasa, catat itu,” ujar Budi.  

Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta
Musisi Ahmad Dhani Prasetyo menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuntaskan permasalahan kemacetan di ruas tol TB Simatupang, Jakarta Selatan. Tantangan Dhani itu disampaikannya melalui akun Twitter, beberapa waktu lalu. Namun, Ahok menanggapi dengan santai. "Sudah saya bilang, Jakarta pada masa (pemerintahan) saya pasti akan tambah macet," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (26/8). Kenapa?  Dia akan mengeksekusi seluruh rencana program penuntasan kemacetan Ibu Kota. Program itu di antaranya enam ruas tol dalam kota, tiga koridor layang untuk Transjakarta, dan koridor light rail transit (LRT). Meski kini Jakarta semakin macet, yang terpenting, kata dia, warga Ibu Kota akan menikmati hasilnya pada masa mendatang. "Saya tidak mau kerja sepotong-potong, saya timpa sekaligus saja semuanya. Macet ya macet sekalian deh," kata Basuki.   

Fuad Bawazier, Mantan Menteri Keuangan
Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru, Fuad Bawazier, meyakini  tidak ada niat dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membuat perekonomian RI terpuruk. Meski begitu, dia melihat ada sejumlah titik kesalahan fatal. "Kesalahan fatal dan konyol. Kenapa? Sudah tahu harga BBM (bahan bakar minyak) bakal turun trennya, dia malah men-trigger inflasi. Jadinya, daya beli konsumsi turun," ucap Fuad.  Kebijakan tersebut merupakan kesalahan strategis pemerintah. Sementara itu, pemerintah sudah tahu bahwa kekuatan ekonomi terbesar RI adalah konsumsi rumah tangga. "Jadi, soal menaikkan harga BBM, bukan masalah berani, tetapi lo (kamu) enggak ngerti. Akhirnya, kau memulai, kau yang susah, kau yang harus mengakhiri," ucap Fuad.

Muhammad Sohibul Iman, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  
Komentar Fahri Hamzah soal anggota dewan beloon di media mengusik Presiden PKS Sohibul Iman. Dia  mengingatkan Wasekjen PKS Fahri Hamzah untuk bersikap santun.  Sikap Fahri tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesantunan yang dijunjung tinggi PKS. "PKS ingin di ruang publik itu ada aturan publiknya. Tentu ketika kita bicara harus terukur. Itu prinsip dasar yang kesantunan dan kepatutan kita pegang," kata Sohibul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8). Kendati demikian, Sohibul belum berpikir untuk memberikan sanksi kepada Fahri, Sohibul mengaku hingga saat ini belum sempat melihat video wawancara Fahri. Dia masih ingin berbaik sangka dan menilai kata beloon itu tidak sungguh-sungguh dimaksudkan olehnya.

Betti Alisjahbana, Pansel calon pimpinan KPK
Menanggapi pernyataan soal calon pimpinan KPK yang berstabilo merah yang disampaikan Komjen Budi Waseso, Juru Bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) menyatakan telah menerima informasi mengenai satu calon pimpinan KPK yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. "Kami pastikan tidak akan lolos seleksi," ujarnya.  Ada 19 calon pimpinan KPK yang lolos sampai ke tahap wawancara akhir dan tes kesehatan. Hasil dari kedua tes itu akan disandingkan oleh pansel sebagai penilaian akhir sebelum dikerucutkan menjadi delapan calon dan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×