kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

5 Newsmaker: Dari Prabowo Subianto hingga SBY


Sabtu, 28 Juli 2018 / 09:00 WIB
5 Newsmaker: Dari Prabowo Subianto hingga SBY


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (23—27 Juli 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka.

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra

Akhirnya Prabowo Subianto bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY)  pada Selasa (24/7/2018).  Prabowo mengungkapkan, permintaan SBY yang menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres bukanlah harga mati. "Pak SBY tidak meminta AHY sebagai cawapres sebagai harga mati. Beliau minta kita mencari nama yang terbaik," ujar Prabowo.  Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa nama AHY sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan sebagai cawapres. Menurut Prabowo, ia membutuhkan kriteria cawapres pendamping yang memiliki kapabilitas dan bisa berkomunikasi secara baik dengan generasi muda. "Umpama nama AHY muncul saya harus katakan, why not," tambahnya.  Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satu kesepakatan yang dicapai adalah kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam pilpres 2019.  

Mardani Ali Sera, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS)

Pertemuan Prabowo—SBY malah makin meyakinkan Mardani Ali Sera  bahwa kampanye ganti presiden akan benar-benar terwujud pada 2019 mendatang. "Jadi nanti buat kami, gabungnya Pak SBY, Pak Prabowo (Prabowo Subianto), kami makin yakin insya Allah 2019 ganti presiden," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7).  Meskipun demikian, sampai saat ini kepastian terkait siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 juga belum ada.  Namun, menurut Mardani, PKS masih tetap pada pendiriannya untuk mengajukan sembilan nama, yaitu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.  Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum PPP

Perihal SBY mengajukan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai cawapres Jokowi,  Romahurmuziy memastikan itu merupakan informasi A1 atau tepercaya. "Saya tidak menyampaikan info sembarangan tentang diajukannya AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi. Informasi tersebut berkategori A1," kata Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, di Jakarta, Kamis (26/7).  Namun bagi Rommy, hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas atau didiskusikan, bukan merupakan target tunggal," kata Rommy. Padahal, menurut Rommy, AHY sebenarnya diproyeksikan masuk dalam kabinet jika Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pendukung  Joko Widodo.  Hal itu, kata dia, sudah disepakati dalam komunikasi antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, menurut politisi yang akrab disapa Romy tersebut, SBY justru mengajukan AHY sebagai calon wakil presiden kepada Jokowi dalam Pilpres 2019.  

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta

Cibiran atas pemakaian waring di Kali Item acap terlontar, namun Anies Baswedan menegaskan bahwa itu hanya sementara. Kain waring ini dipakai menutupi Kali Item hanya selama Asian Games. "Ini sifatnya temporer untuk pelaksanaan Asian Games. Untuk jangka panjang tidak bisa seperti ini," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/7) malam. Untuk jangka panjang, kata dia, solusinya yaitu menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Saat ini, kain waring dinilai menjadi solusi jangka pendek. Kain waring ini untuk mengurangi evaporasi. Mengenai ada kain waring yang sudah robek padahal baru dipasang, Anies mengatakan itu bukan masalah karena Pemprov DKI punya cadangan dan bisa menggantinya. Selain kain waring, Pemprov DKI menggunakan nano bubble untuk menjernihkan air. "Kita gunakan nano bubble untuk tambah oksigen," ujar dia. Anies juga mengatakan, sekarang dilakukan upaya-upaya lain untuk membuat kondisi Kali Item lebih baik. Namun, Anies belum mau mengungkapkan hal tersebut. "Nanti saja kalau sudah jadi," kata dia.

Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS

Melihat usianya yang masih muda, Hidayat Nur Wahid menyarankan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perlu mencari pengalaman politik yang lebih jauh. Daripada menjadi calon wakil presiden, Hidayat menilai, AHY lebih memungkinkan menjadi menteri. "Mungkin beliau (AHY) jadi menteri dulu, itu kan hal yang lebih mungkin," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (27/7). Selain itu, kiprah AHY masih baru dalam dunia politik. Ia juga menyinggung salah satu syarat pendaftaran calon presiden dan wakil presiden minimal berusia 40 tahun. Nah,  AHY baru berusia 40 tahun pada akhir pendaftaran kandidat Pilpres 2019 pada 10 Agustus nanti.  Namun, "Itu (sikap SBY) kan harus kita hormati, Bapaknya kan paling mengerti tentang putranya. Dan beliau (AHY) masih muda, masih panjang lah perjalanan beliau," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×