Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (9—13 April 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka.
Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra
Akhirnya, teka-teki Prabowo akan menjadi capres atau tidak, terjawab sudah. Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya saat diberi mandat oleh partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mandat tersebut diberikan Gerindra kepada Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra yang berlangsung di rumahnya, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4). "Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut," tutur Prabowo. Peristiwa selanjutnya, Prabowo diarak bertelanjang dada oleh para kader Gerindra. Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang beredar. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, momen itu merupakan tradisi yang biasa dilakukan dalam tradisi militer untuk menunjukkan solidaritas. Selain itu, lanjut Muzani, dengan bertelanjang dada terbukti Prabowo dalam kondisi sehat dan siap untuk maju sebagai capres. Pasalnya, belakangan ini banyak yang menilai Prabowo gamang untuk maju di Pilpres 2019 salah satunya karena faktor kesehatan. "Jangan dibilang Pak Prabowo sakit, ternyata sehat," kata Muzani.
Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Komisi Pemilihan Umum (KPU), menurut Fadli, seharusnya tak mengizinkan penggunaan pesawat kepresidenan oleh calon presiden petahana untuk kepentingan kampanye saat pilpres. Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan KPU yang menganggap bahwa penggunaan pesawat kepresidenan bagian dari pengamanan yang melekat pada presiden. "Aturan KPU itu harus dikaji. Enggak boleh dong, karena pesawat itu pesawat kepresidenan. Kalau sedang bertugas kepresidenan, maka apa pun bisa dilakukan. Tapi kalau sebagai capres dan pesawat itu dipakai maka itu sangat tak layak," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4). Fadli mencontohkan, sebelum ada pesawat kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbiasa menaiki pesawat sewa milik Garuda Indonesia. Fadli mengatakan, meski menumpang pesawat komersial, keamanan SBY selaku Presiden tetap terjamin. Sebab, lanjut Fadli, saat menaiki pesawat komersial, Presiden juga mendapatkan pengawalan penuh dengan fasilitas pengamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) secara resmi mengusung Joko Widodo- Muhaimin Iskandar dalam pemilu presiden 2019 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Muhaimin kepada wartawan usai pertemuan dengan pengurus PDI-P, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (10/4). "Ya secara resmi tadi kan sudah saya umumkan, yang akan diusung PKB di 2019 adalah Jokowi-Muhaimin," kata Muhaimin. Sebelumnya, Muhaimin juga meresmikan posko JOIN, yang merupakan akronim dari Jokowi-Muhaimin. Muhaimin membantah bahwa dukungan partainya kepada Jokowi bersyarat. "Bukan syarat. Memang itu yang diusung PKB. Bukan syarat ya," kata politisi yang akrab disapa Cak Imin itu. Muhaimin meyakini, Jokowi dan partai koalisi pendukung lain bersedia menerimanya sebagai cawapres. Muhaimin enggan berandai-andai bagaimana jika Jokowi dan parpol koalisi lebih memilih calon lain ketimbang dirinya. "Kita yakin bersedia," kata dia. Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyambut baik jika PKB mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Apalagi, selama ini PKB juga adalah partai pendukung Jokowi sejak 2014 lalu. Namun, PDI-P belum memutuskan siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi. "Itu akan diputuskan oleh Bu Megawati (Ketua Umum PDI-P)," kata Hasto.
Rocky Gerung, Dosen Filsafat
Rocky Gerung menyebut kitab suci sebagai "fiksi" di sebuah acara di televisi swasta pada Selasa (10/4) malam. Awalnya, Rocky mengatakan, "Waktu kita sebut fiksi, di kepala kita itu adalah fiktif. Fiction itu kata benda, yaitu literatur, selalu ada pengertian literatur dalam kata fiksi. Tapi karena dia diucapkan dalam forum politik, maka fiksi dianggap buruk." Padahal, "Fiksi itu sangat bagus. Dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi.... Jadi kalau Anda bilang itu fiksi lalu kata itu jadi pejoratif, itu artinya kita ingin anak-anak kita tidak lagi membaca fiksi. Karena dua bulan ini kata fiksi itu jadi kata yang buruk. Kitab suci itu fiksi atau bukan?" kata Rocky lagi sambil mengambil jeda, yang diikuti oleh tawa tertahan dan cemas dari penonton di sekitarnya. Rocky Gerung kemudian menjawab sendiri, "Kalau saya pakai definisi 'fiksi itu mengaktifkan imajinasi', kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai, belum tiba. Babad Tanah Jawi itu fiksi. Jadi ada fungsi dari fiksi untuk mengaktifkan imajinasi, menuntun kita untuk berpikir lebih imajinatif, sekarang kata itu dibunuh oleh politisi. " Namun, lantaran itu, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Umum Cyber Indonesia Permadi Arya atau kerap disapa Abu Janda, Rabu (11/4). Permadi mencantumkan nama Jack Boyd Lapian dan Ferdinan Susanto sebagai saksi. "Menurut KBBI, yang namanya kitab suci merujuk ke Al Quran, Injil, dan lain-lain. Jadi dia (Rocky) enggak bisa berkelit mengatakan bahwa saya kan enggak menyebut spesifik agamanya apa, enggak bisa, KBBI itu menyebut jelas," ujar Permadi di Mapolda Metro Jaya.
AM Hendropriyono, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Ada satu parpol lagi yang lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Parpol itu adalah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). PTUN mengabulkan gugatan PKPI dan memerintahkan KPU menerbitkan SK untuk PKPI sebagai peserta Pemilu 2019. Suasana di ruang sidang PTUN, Jalan A Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (11/4), langsung riuh. Para kader PKPI sontak meluapkan kegembiraan di ruang sidang. Tak hanya itu, Hendropriyono juga diangkat dan diarak hingga ke luar ruang sidang. Hendropriyono bersyukur atas putusan yang diketuk majelis hakim. PKPI akan berkonsolidasi untuk mempersiapkan diri mengikuti Pemilu 2019. Namun, kemenangan itu sekaligus merupakan momen bagi Hendropriyono untuk pamit dari dunia politik. "Ini saat-saat saya terakhir berkiprah di partai politik," ujar Hendropriyono di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (13/4). Hendropriyono mengaku, sudah cukup berkiprah di dunia politik. "Saya pribadi sudah merasa cukup, dan cukup, adalah cukup untuk mengabdi di belantika politik nasional," ungkap dia. Menurut Hendropriyono, baru kali ini dirinya bergabung dengan partai politik. Meski ia pernah duduk sebagai menteri pada tiga periode yang berbeda. Menurut dia, pengalamannya bersama PKPI saat ini, menjadi pengalaman pertama dan terakhirnya berkecimpung di dunia politik. Ia juga menambahkan, salah satu alasan dirinya mundur dari dunia politik adalah karena usianya yang semakin tua. "Bulan depan usia saya 73 tahun. Enough is enough. Kalau tidak mau berhenti juga nanti diberhentikan oleh Tuhan," kata Hendropriyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News