kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,99   3,75   0.40%
  • EMAS1.490.000 -0,33%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

5 Negara penghasil batu bara terbesar di dunia


Rabu, 27 April 2016 / 12:00 WIB
5 Negara penghasil batu bara terbesar di dunia


Reporter: Deni Riaddy | Editor: Deni RIaddy

Batu Bara adalah batuan endapan berwarna hitam yang mudah terbakar dengan kandungan unsur Hidrogen, Oksigen, Sulfur dan Nitrogen. Sebagai salah satu produk tambang, batu bara juga sering digunakan untuk pembangkit listrik, disamping untuk keperluan industri lain seperti Industri Produksi Baja, Semen, Aluminium, Plastik, Zat Pewarna, Sabun, Kertas dan lain sebagainya. Akan tetapi, karena batu bara ini mengandung zat polutan yang dihasilkan saat pembakaran, maka diyakini bahwa batu bara ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan lainnya. Berikut ini 5 negara penghasil batu bara terbesar di dunia versi Kontan.

Negara : India
Produksi  : 243,5 juta ton
Konsumsi : 360,2 juta ton
Cadangan : 60.600 juta ton
Keterangan : - Pertumbuhan permintaan batu bara India mencapai 25% per tahun. India sebagai salah satu negara produsen batu bara terbesar di dunia dengan jumlah produksi 240 juta ton per tahun. Sayangnya, batu bara produksi India ini kualitasnya tidak bagus. Kadar abunya lebih dari 30%. Sementara itu konsumsi India sendiri mencapai 360 juta ton per tahun. Sehingga tidak aneh kalau dalam selama sepuluh tahun terakhir, India menjadi tujuan utama pasar batu bara. 
    - Sekitar 150 juta ton batu bara diimpor oleh India dari China, Afrika, Australia dan Indonesia. Walau pun India mempunyai cadangan cadangan batubara sekitar 125 miliar ton, akan tetapi karena sulitnya ijin pembebasan lahan, kondisi tambang yang sulit dan infrastruktur  yang buruk menjadi penghambat untuk meningkatkan produksinya.
    - Masuknya sumber energi baru, seperti sel surya, membuat konsumsi batu bara India makin berkurang. Sehingga pemerintah India sudah menargetkan bahwa mulai tahun 2019, India akan menghentikan impor batu bara. Walau pun konsumsi listrik setiap tahun mengalami kenaikan, karena adanya pasokan sumber energi baru lainnya, kebutuhan akan batu bara yang kian berkurang, diharapkan akan tercukupi oleh produksi nasional.
Sumber foto : www.oneindia.com

Negara : Australia
Produksi  : 280,8 ton
Konsumsi : 43,8 juta ton
Cadangan : 76.400 juta ton
Keterangan : - Ketika Negara-negara besar pengguna energi karbon di dunia sedang berusaha berpindah dari bahan bakar karbon (batubara) – ke energi yang lebih bersih, Australia justru menunjukan hal yang berbeda. Australia masih bersikeras melanjutkan pertambangan batubaranya. Terbukti dengan dikeluarkannya persetujuan Pemerintah Federal Australia pada  proposal dari perusahaan pertambangan India Adani untuk membangun salah satu tambang batubara terbesar di Dunia di negara bagian utara Queensland .
    - Proyek yang ditentang habis-habisan oleh masyarakat Australia dan didukung oleh Menteri Pertanian Australia ini, mengambil lokasi di area pertanian paling subur di Australia. Tidak heran pula ketika akhirnya Australia disebut-sebut sebagai salah satu pelanggar terburuk penghasil emisi karbon, dan dukungan yang berkembang untuk batubara kemungkinan akan menambah tensi pertemuan tersebut. Keadaan ini sudah keluar dari langkah Amerika Serikat dan China yang berusaha untuk mengurangi ketergantungan mereka pada batubara dalam produksi energi. 
    - Proyek tambang batubara Charmicael yang baru disetujui pemerintah dengan nilai investasi mencapai 12 Milyar Dollar Amerika ini melibatkan tambang terbuka dan tambang bawah tanah seluas lima kali ukuran Pelabuhan Sydney, sehingga menjadikannya tambang batubara terbesar di Australia. Potensi Batubara yang dihasilkan mencapai 60 juta metrik ton yang akan digali dan dikirim keluar dari Australia melalui Great Barrier Reef setiap tahun jika proyek ini berjalan ke depannya.
Sumber foto : www.theaustralian.com.au

Negara : Indonesia
Produksi  : 281,7 juta ton
Konsumsi : 60,8 juta ton
Cadangan : 160.017 juta ton
Keterangan : - Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan tambang. 
    - Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi. 
    - Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa di antaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi di mana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.
Sumber foto : tambang.co.id

Negara : Amerika Serikat
Produksi  : 507,8 juta ton
Konsumsi : 453,4 juta ton
Cadangan : 237.295  juta ton
Keterangan : -Amerika Serikat negara pertambangan dan perindustrian – Hasil tambang Amerika Serikat yaitu minyak bumi, batubara, besi, tembaga dan timah hitam. Lokasi tambang batubara Amerika 90%-nya terdapat di sebelah barat Pegunungan Alleyghany.  Dengan produksi batu bara yang mencapai 500 juta ton, menempatkan Amerika sebagai Produsen terbesar kedua di dunia. Walau pun sebenarnya, produksi ini turun jika lebih dari 20% bandingkan tahun sebelumnya.
    - Batubara menggerakkan 50 persen listrik di Amerika Serikat sejak 2005, dan angka tersebut turun menjadi 38 persen pada 2012, menurut kantor informasi energi. Gas alam, yang menimbulkan lebih sedikit pencemaran dan menjadi lebih melimpah sejak adanya ledakan pengeboran gas pada beberapa tahun terakhir, tumbuh dari 19 persen menjadi 30 persen pada periode yang sama.
    - Presiden Obama -lah yang kemudian menyetop pembangkit listrik tenaga batu bara, bahkan penggunaan batu bara ini akan dihapuskan pada tahun 2035. Selanjutnya, produksi gas alam Amerika digenjot untuk menciptakan energi murah yang membuat listrik lebih kompetitif. Presiden Barack Obama pun selalu mempromosikan tenaga angin dan matahari seraya menurunkan emisi dari pembangkit listrik bertenaga batubara. 
Sumber foto : ecoclub.umwblogs.org

Negara : China
Produksi  : 1.844,6 juta ton
Konsumsi : 1.962,4 juta ton
Cadangan : 114.500 juta ton
Keterangan : - China memproduksi lebih dari 18 miliar ton karbondioksida per tahun.  Di China, lebih dari 80%  listrik Negara tersebut dihasilkan oleh pembangkit bertenaga batubara. Tercatat sebanyak 46% produksi batubara tua dunia dihasilkan China. Bahkan, pada awal tahun 2008, dua buah pembangkit listrik tenaga batubara dioperasikan setiap minggunya untuk mengimbangi pesatnya laju pertumbuhan ekonomi China. 
    - Keberhasilan China menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia terutama dipicu oleh penggunaan batu bara yang murah tetapi menjadi sumber polusi terbesar. Ketika pertumbuhan ekonomi melambat, negara ini kesulitan menahan penggunaan bahan bakar meski polusi menyebabkan masalah di sektor lingkungan dan kesehatan masyarakat. 
    - Pertumbuhan ekonomi China, yang rata-rata mencapai 10 persen dalam 10 tahun yang berakhir pada 2012, diperkirakan melambat menjadi 5-8 persen dalam dekade berikutnya. Konsekuensinya, pada saat yang sama, perekonomian China diperkirakan membutuhkan energi lebih sedikit untuk tumbuh. Dan, bentuk-bentuk lain dari pembangkitan listrik seperti nuklir, hydro-electric dan energi terbarukan bakal menyingkirkan batubara.
Sumber foto : chba.ca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×