Reporter: Deni Riaddy | Editor: Deni RIaddy
Sejak jaman dahulu kala kopi banyak digemari kaum pria. Biasanya menjadi penyempurna hidangan pada upacara keagamaan, menjamu tamu terhormat, atau untuk dikonsumsi sehari-hari. Di pagi hari atau saat-saat santai sore atau malam hari. Saat ini, varietas kopi tentu sangat banyak jumlahnya, karena sudah dibudidayakan di 70 negara dan dikonsumsi oleh hamper semua negara di dunia. Jenis, metode pemrosesan dan area tanaman yang berbeda, berpengaruh terhadap rasa dan tekstur aroma. Itu pula yang kemudian berpengaruh terhadap nilai jual kopi, baik bijinya, bubuknya maupun kopi yang sudah tersaji. Berikut 5 kopi termahal di dunia yang disajikan untuk secangkir kopi versi KONTAN.
Nama | : | Geisha, Hacienda La Esmeralda |
Nama Pembuat | : | Hacienda La Esmeralda |
Negara asal | : | Panama |
Harga per cup | : | US$ 35 (Bila kurs US$1 = Rp 13.200, harganya setara dengan Rp 462.000) |
Keterangan | : | - Tanaman biji kopi Geisha dikenal dengan ciri buahnya yang panjang, bodi ringan dan memiliki rasa bawaan madu plus jeruk yang kompleks. Ketika disajikan, Panama Geisha mengeluarkan aroma bunga (yang sedikit mirip jasmine) dengan tingkat keasaman yang lembut, kadang-kadang ada aroma blueberry, mangga, papaya atau bahkan jeruk mandarin juga yang terasa. Sementara after taste-nya menyisakan rasa seperti jeruk bergamot. Kombinasi menarik inilah yang kemudian membuat kopi Panama Geisha menjadi luar biasa. |
- Kopi Geisha yang diproduksi oleh perkebunan Hacienda La Esmeralda ini ditanam di lereng Gunung Baru, di Panama. Selama sekitar 40-60 hari penyimpanan, kopi geisha ini akan menjadi matang namun belum akan dikirimkan. Yang membuat kopi geisha semakin istimewa dan harganya melonjak mahal adalah karena kopi geisha dari Panama ini telah memenangkan banyak penghargaaan dalam bidang kualitas kopi, termasuk Roster’s Choice di SCAA tahun 2007. | ||
Sumber Foto | : | haciendaesmeralda.com |
Nama | : | Black Ivory Coffee |
Nama Pembuat | : | Golden Triangle Asian Elephant Foundation |
Negara asal | : | Thailand |
Harga per cup | : | US$ 50 (Bila kurs US$1 = Rp 13.200, harganya setara dengan Rp 660.000) |
Keterangan | : | - Di Utara Thailand, dua puluh ekor gajah setiap hari mengeluarkan kopi termahal di dunia. Mirip seperti kopi luwak, para gajah ini diberi makan biji kopi dan sehari kemudian kotoran mereka dikumpulkan. Seekor gajah membutuhkan waktu 15-30 jam untuk mencerna biji-biji kopi, dan mereka mengunyahnya dengan pisang dan batang tebu, sehingga memberikan rasa kopi yang berbeda pada kopi yang dihasilkannya. Ada proses fermentasi yang terjadi dalam pencernaan gajah yang memberikan rasa yang nggak bakal kita temukan di kopi lain. |
- Untuk menghasil 1 kilogram kopi gajah, si gajah harus makan 33 kilogram biji kopi. Kebanyakan dari biji kopi itu mereka kunyah, dan sebagian lagi pecah. Boros ya memang dan sepertinya kurang efisien. Nggak heran makanya harganya jadi mahal banget. Kopi yang dimakan para gajah itu adalah biji kopi Arabika dan dipetik oleh para wanita dari sebuah perkampungan kecil. Wanita-wanita itu mengumpulkan kotoran gajah, lalu memecahkannya dan memilih biji kopi dari kotoran itu. Setelah dicuci, biji-biji kopi gajah diproses di Bangkok. | ||
Sumber Foto | : | blackivorycoffee.com |
Nama | : | La Cima, Finca El Injerto |
Nama Pembuat | : | Finca El Injerto’s farm |
Negara asal | : | Guatemala |
Harga per cup | : | US$ 55 (Bila kurs US$1 = Rp 13.200, harganya setara dengan Rp 726,000) |
Keterangan | : | Kopi La Cima dari Finca El Injerto ditanam di wilayah Huehuetenango, bagian barat Guatemala yang memiliki ketinggian 1.650 mdpl. Setengah dari wilayah pertanian kopi ini merupakan hutan yang telah berumur ribuan tahun sehingga bukan hanya berfungsi “melindungi” pohon-pohon kopi yang ditanam saja tapi juga berpengaruh dalam menciptakan iklim mikro yang dibutuhkan untuk menghasilkan karakter luar biasa pada kopi. Yang membuatnya istimewa, kopi dari Finca EL Injerto ini merupakan sepenuhnya varietal Bourbon dengan karakter yang uniknya bervariasi. |
Sumber Foto | : | fincaelinjerto.com |
Nama | : | Saint Helena |
Nama Pembuat | : | St Helena Coffee Company |
Negara asal | : | St Helena, Lepas Pantai Afrika |
Harga per cup | : | US$ 75 (Bila kurs US$1 = Rp 13.200, harganya setara dengan Rp 990.000) |
Keterangan | : | - Kopi Saint Helena diproduksi di sebuah pulau kecil di daerah Samudra Pasifik Selatan yang konon menjadi tempat istirahat favoritnya Napoleon Bonaparte. Kopi merupakan khas dari daerah itu sehingga pulau ini juga disebut dengan Pulau Saint Helena ‘Green Tipped’ Bourbon. “The only good thing about St Helena is the coffee.” Kata Napoleon. Dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk mengeringkan dan menjemur biji kopi ini, agar memiliki rasa yang menakjubkan dengan floral-fruity hints ala citrus dan caramel. Varietal ini juga pernah menjadi Coffee of The Year tahun 2013 versi SpillingTheBeans. |
- Ini adalah salah satu tanaman kopi langka yang tumbuh di tanah vulkanik. Kebanyakan penikmat kopi yang terbuat dari biji bourbon Arab kijau ini, percaya bahwa rasa dan aroma kopi ini cukup banyak mirip dengan anggur. Semua tanaman kopi yang tumbuh di tanah vulkanik ini adalah 100% organik. Pembungaan dilakukan antara bulan Desember hingga April, sedangkan panen dilakukan antara Februari hingga Oktober. | ||
Sumber Foto | : | st-helena-coffee.com |
Nama | : | Kopi Luwak |
Nama Pembuat | : | PT JPW Indonesia |
Negara asal | : | Indonesia |
Harga per cup | : | US$ 80 (Bila kurs US$1 = Rp 13.200, harganya setara dengan Rp 1.056.000) |
Keterangan | : | - Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan matang, termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi. |
- Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (civet coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang. | ||
Sumber Foto | : | jpwcoffee.com |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News