Reporter: Deni Riaddy | Editor: Deni RIaddy
Di Indonesia terdapat banyak gereja yang berdiri sejak beberapa ratus tahun lalu. Keberadaan gereja-gereja tua tersebut, menyimpan jejak sejarah perkembangan agama Kristen di Indonesia. Sebagian gereja bersejarah yang berusia ratusan tahun itu, masih ada hingga sekarang. Selain masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah, gereja-gereja tersebut juga merupakan cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Betapa menarik memperhatikan gaya arsitektur bangunan yang dipakai para arsitek gereja ini, arsitektur bangunan yang kebanyakan bergaya Neo Gothic misalnya, merupakan ciri khas gaya arsitektur bangunan yang sedang "in" di daratan Eropa pada waktu itu. Artinya, ini menandakan era pemerintahan Belanda, Inggris dan Portugal pada masa itu sangat kental. Berikut 5 gereja tertua di Indonesia versi Kontan.
Nama Gereja | : | Gereja Katedral Bogor (Santa Perawan Maria) |
Dibangun | : | Tahun 1896 |
Lokasi | : | Jalan Kapten Muslihat Nomor 22, Bogor. |
Pendiri | : | MYD. Claessens |
Gaya Arsitektur/Arsitek | : | Neo-Gothic |
Nilai Histori | : | - Awalnya merupakan sebuah gereja Paroki Bogor yang termasuk dalam wilayah Prefektur Apostolik Sukabumi. Bersamaan dengan berubahnya status Prefektur Apostolik Sukabumi menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogor kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Bogor. |
- Seorang tokoh agama Kristen Katolik Belanda yang tinggal di Bogor, Mgr (Monseignor) AC Claessens pada tahun 1881, membeli sebuah tanah cukup luas di Bantammerweg (sekarang jalan Kapten Muslihat) sebagai rumah peristirahatan. Kemudian juga dijadikan tempat pelaksanaan misa bagi para penganut Kristiani dari Batavia (Jakarta) yang sedang berkunjung ke Bogor. | ||
- Gereja Katedral Bogor merupakan bangunan tinggi yang ditopang tembok-tembok tebal sehingga terlihat sangat kokoh dan gagah. Sebuah menara menjadi bagian tertinggi dari gereja tersebut. Berbagai lengkung dan pilarnya membuat suasana seperti berada di Eropa masa lalu. Apalagi sebuah patung wanita sedang mengggendong seorang anak kecil berada tepat di atas pintunya. | ||
Sumber Foto | : | hellobogor.com |
Nama Gereja | : | Katedral Santo Petrus Bandung |
Dibangun | : | 16 Juni 1895 |
Lokasi | : | Jl. Merdeka, Bandung |
Pendiri | : | Ir. Charles Proper Wolff Schoemaker |
Gaya Arsitektur/Arsitek | : | neo-Gothic akhir |
Nilai Histori | : | - Gereja Katedral Bandung, atau Katedral Santo Petrus, kalau dilihat dari atas, bentuknya menyerupai salib yang simetris. |
- Katedral Santo Petrus mempunyai luas tanah sebesar 2.385 m² dan luas bangunan sebesar 785 m². Gerejanya sendiri diberi nama St. Franciscus Regis. | ||
- Gereja yang pada awalnya bernama St. Franciscus Regis ini pada tahun 1906 dirubah dan direnovasi menjadi lebih baik lagi. Diberkati oleh Mgr. E. Luypen. pada 19 Februari 1922. | ||
Sumber Foto | : | katedralbandung.org |
Nama Gereja | : | Gereja Immanuel Jakarta |
Dibangun | : | Tahun 1834 |
Lokasi | : | Jl. Merdeka Tim. No.10, Gambir, Kota Jakarta Pusat |
Pendiri | : | J.H. Horst |
Gaya Arsitektur/Arsitek | : | Arsitektur Palladian, Gaya arsitektur Indische Empire |
Nilai Histori | : | - Gereja bergaya klasisisme itu bercorak bundar di atas fondasi tiga meter. Bagian depan menghadap Stasiun Gambir. Di bagian ini terlihat jelas serambi persegi empat dengan pilar-pilar paladian yang menopang balok mendatar. |
- Gereja ini juga diresmikan untuk menghormati Raja Willem I, Raja Belanda pada periode 1813-1840. Sehingga pada gedung gereja dicantumkan nama WILLEMSKERK. Orgel yang dipakai berangka tahun 1843, hasil buatan J. Datz di negeri Belanda. Sebelum organ terpasang, sebuah band tampil sebagai pengiring perayaan ibadah. Pada 1985, orgel ini dibongkar dan dibersihkan sehingga sampai kini dapat berfungsi dengan baik. | ||
- Serambi-serambi di bagian utara dan selatan mengikuti bentuk bundar gereja dengan membentuk dua bundaran konsentrik, yang mengelilingi ruang ibadah. Lewat konstruksi kubah yang cermat, sinar matahari dapat menerangi seluruh ruangan dengan merata. Menara bundar atau lantern yang pendek di atas kubah dihiasi plesteran bunga teratai dengan enam helai daun, simbol Mesir untuk dewi cahaya. | ||
Sumber Foto | : | rumahibadah.com |
Nama Gereja | : | Gereja Katedral (Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming) |
Dibangun | : | Tahun 1810 |
Lokasi | : | Jl. Katedral No.7B, Daerah Khusus Ibukota Jakarta |
Pendiri | : | Pastor Antonius Dijkmans |
Gaya Arsitektur/Arsitek | : | Neo Gothic. Dengan bangunan berbentuk salib panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. |
Nilai Histori | : | - Katedral yang ada sekarang sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli di tempat itu, karena Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya. Pada malam natal, 24 Desember 2000, Gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan ledakan bom. |
- Di Gereja Katedral, ada 3 menara yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Pada Benteng Daud terdapat lonceng dan pada menara Gading terdapat lonceng yang lebih kecil. Di halaman gereja terdapat patung Kristus Raja, dan di pintu masuknya ada patung Maria. | ||
- Di Gereja Katedral ini terdapat juga museum yang diresmikan 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmadja. Isi museum tersebut di antaranya teks do'a berbingkai, Mitra dan tongkat gembala Paus Paulus VI, Piala dan Kasula Paus Yohanes Paulus II, Replika Pastoran, Perangko, Lukisan dari batang pohon pisang karya Kusni Kasdut, Orgel Pipa asli katedral dan lainnya. | ||
Sumber Foto | : | katedraljakarta.or.id |
Nama Gereja | : | Gereja Blenduk |
Dibangun | : | Tahun 1753 |
Lokasi | : | Jl. Letjend. Suprapto 32, Semarang |
Pendiri | : | W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde |
Gaya Arsitektur/Arsitek | : | Dibuat heksagonal berdasarkan salib Yunani. |
Nilai Histori | : | - Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug, artinya kubah) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu. |
- Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, kemudian menambahkan dua menara di depan gedung gereja ini. | ||
- Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda. | ||
Sumber Foto | : | semarangkota.com |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News