kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Newsmakers: Dari Tontowi/Liliyana hingga Ruhut


Sabtu, 27 Agustus 2016 / 05:05 WIB
5 Newsmakers: Dari Tontowi/Liliyana hingga Ruhut


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (22—26  Agustus 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers  yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Pebulutangkis Indonesia

Setelah menyabet medali emas dalam Olimpiade Rio 2016 kedua bakal mendapat ganjaran yang lumayan gede. Mereka berdua pun mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Bahkan ketangan mereka di Bandar Udara Soekarno-Hatta (23/8) disambut oleh Menpora dan Ketua DPR. Yang paling penting,  Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, bakal mendapatkan bonus besar dari Pemerintah berkat raihan medali emas pada Olimpiade Rio 2016. Menurut Menpora, Owi dan Butet akan diganjar bonus besar dari Pemerintah, yakni masing-masing sebesar Rp 5 miliar. Namun, tidak banyak yang tahu kenapa mereka bisa meraih emas.  “Saya menghilangkan keegoisan yang sebelum-sebelumnya saya lakukan. Kalau Owi melakukan kesalahan di lapangan, saya selalu berekspresi tidak suka. Lalu saya berpikir, ini adalah olimpiade, event penting. Saya berusaha banget menahan emosi, saya berpikir bahwa Tontowi pasti juga ingin menang, dia enggak mungkin mau kalah,” kata Liliyana dalam acara konferensi pers di Pelatnas Cipayung. “Dari sini timbul kekuatan, lawan sepertinya juga bingung, kok kami berubah? Biasanya kami kurang harmonis dan cekcok di lapangan,” tuturnya.

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelauatan dan Perikanan

Menghadapi wacana kenaikan harga rokok hingga Rp 50.000,  Susi Pudjiastuti merespons positif.
Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (23/8/2016), Susi mengatakan, naiknya harga rokok akan berdampak positif bagi kesehatan. "(Harga) rokok naik bagus, biar orang merokoknya jadi kurang. Supaya lebih sehat," ujar Susi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (23/8).  Padahal, selama ini Susi Pudjiastuti dikenal sebagai seorang perokok. Jika harga rokok di Tanah Air benar-benar naik, Susi mengatakan bahwa momentum itu juga akan dimanfaatkan oleh dirinya untuk mengurangi konsumsi rokok demi penghematan dan kesehatan. "Jadi dikurangi, biar hemat. Saya setuju-setuju saja," ujar Susi.

Ade Komaruddin, Ketua DPR RI

Ketua DPR RI Ade Komaruddin mengungkapkan ketidaksetujuan jika artis dilarang menjadi calon legislatif. Menurut Akom, sapaan Ade, tidak boleh ada diskriminasi kepada setiap warga negara dalam membuat suatu regulasi. "Dalam membuat aturan juga tidak boleh diskriminatif kepada siapa pun, termasuk artis. Artis pun punya hak yang sama seperti yang lain," ujar Akom di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/8). Akom mengungkapkan, perbaikan yang diperlukan dalam revisi Undang-undang penyelenggaraan pemilu adalah perbaikan mekanisme, termasuk mekanisme pencalonan. "Yang harus diperbaiki adalah mekanisme rekrutmen pencalonan dari partai politik. Kalau bisa itu yang harus dimasukkan ke dalam UU," ujar dia. Isu pembatasan caleg nonstruktural partai dari kalangan artis mengemuka di tengah pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu.

Ruhut Sitompul, Politisi Partai Demokrat

Isu bahwa Ruhut dipecar dari Partai Demokrat tidaklah benar. Yang benar, Ruhut dicopot dari jabatannya sebagai Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat. Ruhut sempat dipanggil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tadi aku ditelepon Bapak (SBY). Bapak minta ketemu di suatu tempat," ujar Ruhut, dalam konferensi pers, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8). Pesan itu, kata Ruhut, juga untuk disampaikan kepada publik dan ditandatangani oleh SBY. Berikut bunyi itu di antaranya: Ruhut  harus tetap aktif dan kritis di Komisi III DPR dan lebih aktif lagi dalam jabatan di DPP sebagai Koordinator Polhukam. Yang paling penting dan berkait dengan pencopotan Ruhut adalah pesan bahwa berkait dengan penataan kembali kepengurusan DPP dalam proses ke depan, tim juru bicara akan dipimpin langsung oleh SBY.

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan

Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan mengakomodasi tuntutan para pengemudi taksi online yang melakukan demonstrasi, beberapa waktu lalu. "Akan kami dengarkan. Saya itu sayang sekali dengan masyarakat, saya sayang banget. Kami akan mencarikan jalan terbaik, memudahkan masyarakat," ujar Budi, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/8). Budi berjanji akan memberikan solusi yang "win-win solution". "Semua win-win. Semua itu kan warga kita, kita cinta pada mereka. Kami carikan jalan keluar, supaya semuanya dapat yang terbaik," ujar Budi. Ketika ditanya apakah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang akan direvisi, Budi belum bisa berkomentar lebih jauh. Sebelumnya, lebih kurang 1.000 sopir taksi online menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara, Senin (21/8). Mereka menuntut Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek, dicabut. Poin dalam UU yang dituntut dihapus adalah syarat SIM A umum bagi pengemudi taksi 'online', syarat Kir bagi kendaraan taksi 'online', keharusan kendaraan itu atas nama pengemudi dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×