kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Newsmakers: Dari Gatot Nurmantyo hingga Novel


Sabtu, 07 Januari 2017 / 05:00 WIB
5 Newsmakers: Dari Gatot Nurmantyo hingga Novel


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (2—6 Januari 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan.

Gatot Nurmantyo, Panglima TNI    

Sejak awal pekan ini, pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menunda semua kerja sama militer dengan Australia, cukup mengejutkan. Tapi, kita akan segera mafhum.  Musababnya, adanya kurikulum dalam pendidikan militer Australia yang menghina TNI dan Pancasila.  Gatot menambahkan, keberadaan kurikulum itu diketahui dari laporan seorang perwira TNI AD yang dikirim untuk mengajar di sana. "Pada saat mengajar di sana, ditemukan hal tidak etis sebagai negara sahabat yang mendiskreditkan TNI dan bangsa Indonesia, bahkan ideologi bangsa Indonesia," kata Gatot di Jakarta, Kamis (5/1). Namun,  Gatot menambahkan, sudah menerima surat permohonan maaf dari Militer Australia, yang dikirim Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin. Selain permohonan maaf, lanjut Gatot, militer Australia menyatakan tengah melakukan investigasi soal dugaan adanya kurikulum yang menghina TNI dan Pancasila.  Terkait dengan berita di media Australia ABC, bahwa ia takut prajuritnya direkrut oleh militer Australia, Gatot dengan tegas menyatakan, "Saya tidak takut karena prajurit-prajurit saya profesional," kata Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan. Gatot menegaskan, alasan penarikan prajurit TNI yang mengajar di sekolah militer Australia karena adanya pelecehan terhadap TNI dan Pancasila.

Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Sekjen FPI Jakarta

Frasa Fitsa Hats menjadi pembicaraan pekan ini.  Keterangan soal "Fitsa Hats" itu tercantum dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Novel, yang telah ditandatanganinya, sebagai saksi pada kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Novel Chaidir Hasan Bamukmin menyatakan, kesalahan tulisan nama bekas tempat kerjanya, yaitu restoran Pizza Hut menjadi "Fitsa Hats" bukan kesengajaan dan tidak dilakukan oleh dirinya.  "Bukan (tulisan tangan saya), polisi sendiri. Kalau mau tanya salahin, salahin polisi, jangan salahin saya," kata Novel kepada Kompas.com, Rabu (4/1). Novel membantah tudingan Ahok bahwa ia sengaja mengubah tulisan Pizza Hut menjadi "Fitsa Hats" karena malu pernah kerja di perusahaan yang dipimpin orang kafir. Novel mengancam membawa persoalan ini ke ranah hukum.

La Nyalla Mattalitti, Mantan Ketua Umum PSSI

Majelis hakim memvonis bebas terdakwa kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur periode 2011-2014, La Nyalla Mattalitti. Putusan dibacakan Ketua Majelis Hakim Sumpeno pada sidang yang digelar, Selasa (27/12) siang.  Mendengar putusan ini, terdakwa kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur  itu bersujud di hadapan majelis hakim. Sujud La Nyalla sebagai bentuk kegembiraan mendengar putusan bebas majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Sebelumnya, La Nyalla didakwa menyalahgunakan wewenang dalam penggunaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga 2014. Atas tindakannya itu, La Nyalla dituntut enam tahun penjara oleh jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Wiranto, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Maraknya berita-berita hoax, cyber terrorism, dan penyebaran paham radikalisme yang berujung pada tindakan intoleransi di dunia maya  membuat  pemerintah akan mempercepat pembentukan Badan Siber Nasional (BSN).  "Presiden sudah memerintahkan untuk membentuk Badan Siber Nasional yang nanti tugasnya memproteksi kegiatan siber nasional," ujar Wiranto, seusai rapat koordinasi terbatas tingkat menteri, di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (3/1). Wiranto menjelaskan, Badan Siber Nasional akan bertugas mengawasi dan memilah berita-berita yang beredar di dunia maya. Dengan demikian, masyarakat bisa membedakan antara berita "hoax" dan berita yang memenuhi kaidah jurnalistik.  Dengan adanya BSN, kata Wiranto, pemerintah akan mudah untuk meminimalisasi aksi teror dan intoleransi. Adapun Wapres Jusuf kalla mengatakan bahwa BSN belum tentu menjadi lembaga baru karena masih harus digodok.

Muhammad Taufik, Tim Pemenangan  Anies-Sandi

Mengenai perilaku pasangan Agus Harimurti Yudhoyono yang menghindari debat, menurut Muhammad Taufik, sama dengan perilaku Jokowi. Kemiripan itu, kata dia, yakni keduanya sama-sama cenderung menghindari acara debat antarkandidat.  "Jokowi waktu 2012 enggak pernah mau datang debat yang bukan diadain KPU," ucap Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi , Kamis (5/1). Adapun mengenai ucapan Agus yang sering jadi bahan gunjingan seperti “kota apung”, menurut Taufik, karena Agus terbebani dengan statusnya sebagai anak presiden keenam,SBY. Hal itulah yang disebutnya membuat Agus terdesak untuk harus mengetahui segalanya. Walaupun tema yang ditanyakan bukan bidang yang dikuasainya. Taufik menyarankan agar Agus mencontoh Anies. Menurut Taufik, Anies masih sering mendengarkan pemaparan para ahli perkotaan, tak terkecuali para mantan pejabat Pemprov DKI untuk mempelajari bidang-bidang yang dirasa kurang dikuasainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×