kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Newsmakers: Dari Anies hingga Ahok-Djarot


Sabtu, 22 April 2017 / 05:05 WIB
5 Newsmakers: Dari Anies hingga Ahok-Djarot


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa  lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (10—13 April 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan

Anies Baswedan, Calon gubernur DKI Jakarta

Menanggapi Pilkada DKI yang berlangsung aman, Anies Baswedan menilai warga Jakarta telah menunjukan kematangannya dalam berdemokrasi. "Proses demokrasi ini bukan hanya dari Anies-Sandi, tapi juga melibatkan Pak Basuki, Pak Djarot dan seluruh pendukungnya. Tidak ada permusuhan. Memang ada lawan, tapi lawan bukan musuh," kata Anies saat jumpa pers yang digelar di Kantor DPP PKS, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu (19/4).  "Musuh saling menghabisi, saling meniadakan. Lawan saling menguatkan. Saling mendorong. Lawan dalam pemilu adalah teman dalam berdemokrasi. Lawan dalam debat adalah teman dalam berpikir," lanjutnya. Anies menginginkan siapa pun yang nantinya terpilih, masyarakat yang kini terbelah menjadi pendukung dua pasangan calon bisa bersatu kembali untuk bersama-sama membangun Jakarta.

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Ahok dan Djarot Saiful Hidyat  menerima kekalahan dalam Pilkada DKI 2017. Mereka legawa. Itu terlihat ketika Ahok- Djarot ketika menggelar jumpa pers terkait hasil quick Count yang memenangkan Anies-Sandi di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (19/4) sore. "Saya ucapkan selamat kepada beliau sambil kita menunggu nanti hasil penghitungan secara real count KPU DKI," ucap Djarot pada awal-awal pidato, disambut tepuk tangan para pendukungnya.  Ahok menambahkan, "Ke depan kami ingin semua melupakan persoalan selama kampanye Pilkada. Karena Jakarta rumah kita bersama. Kita harus bangun bersama." Kepada pendukungnya Ahok berpesan,  "Kepada pendukung kami, kami mengerti pasti sedih kecewa, tapi ngga apa-apa. Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil."

Tito Karnavian, Kepala Polri

Jenderal Pol Tito Karnavian meminta masyarakat Jakarta tidak berlarut-larut terbawa panasnya suasana jelang Pilkada DKI Jakarta. Ia meminta agar usai pemungutan suara hari ini, masyarakat Jakarta tidak terkotak-kotak lagi. "Kami imbau ke masyarakat, ini pemilihan sudah selesai, pemungutan suara sudah selesai, tinggal penghitungan. Kita bersatu lagi, warga Jakarta," ujar Tito Karnavian di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/4). Tito berharap masyarakat menjaga kenyamanan dan kesejukan setelah pilkada. Masyarakat diminta berbesar hati jika kandidat pilihannya kalah dan tak euforia berlebihan jika pasangan jagoannya menang.

Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

Fadli Zon menyambut positif pertemuan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) di Balai Kota, Kamis (20/4). "Saya kira bagus. Itu gesture bagus dari Anies untuk datang bahwa ini sudah selesai. Termasuk concession speech Basuki mengakui kekalahan. Ini cepat meredam. Saya kira sudah saatnya kita bersatu dari kemarin kita tersegregasi dengan pilihan," kata Fadli di Kompleks Parlemen.  Karena itu, kata Fadli, bila nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil resmi, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno harus segera menyatukan kembali masyarakat Jakarta yang sempat terkotak-kotakan karena perbedaan pilihan politik. Anies Baswedan dan Ahok bertemu di Balai Kota Jakarta sehari setelah pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Andi A. Mallarangeng, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga

Aha, Andi Alfian Mallarangeng mulai bisa menghirup udara bebas Jumat kemarin. "Andi Alfian Mallarangeng, hari ini pukul 16.00 WIB bebas setelah memeroleh cuti menjelang bebas selama 3 bulan," ujar Kepala Sub Bagian Publikasi Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Syarpani, Jumat (21/4).  Menurut Syarpani, meski sudah bebas, Andi harus melakukan wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan Klas I Bandung. “Andi bebas setelah memperoleh cuti menjelang bebas selama 3 bulan, dengan ketentuan wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan Klas I Bandung," tambah Syarpani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×